1. Setiap dia bertanya, bilang saja “Iya.” Supaya ceritanya cepat selesai dan kalian bisa move on ke topik yang lainnya
Temanmu yang cerewet itu akan lebih menggebu-gebu, ketika kamu membangkitkan keinginan berdebatnya. Dipastikan kamu bisa akan kalah, karena dia nggak akan berhenti untuk selalu menyanggah. ya, maklum suaranya lebih cepat dari proses kerja pikirannya. Mending loh ya kamu meng-iya-kan setiap ucapan yang keluar dari mulutnya. Jadi, moto kamu saat bersama dia…
“Iyain aja biar cepet.”
2. Biar dia nggak merasa ngobrol sendirian, sesekali kamu perlu berkomentar. Sedikit saja, jangan ikut bawel seperti dia
Sabar adalah salah satu kunci utama untuk kamu menghadapi dia yang bawel. Saking terbiasanya, respon kamu saat dia ngomong panjang-lebar cuma diam mendengarkan. Mau ngomong pasti juga akan kena potong lagi oleh kegigihannya bercerita. Tapi sampai kapan kamu mau terus cuma diam aja? Sesekali kamu perlu buka mulut, sekedar mengomentari beberapa hal dari uacapanny.
Temanmu: “Tik, udah nonton film The Revenant belum? itu loh Tik, film yang dimaenin sama si Bang Leonardo! Eh iya kabar barunya, Doi baru menang Oscar….”
Kamu: “Iya, Yas. Aku udah nonton….”
Komentar dikit aja asal mengena. Jangan sampai juga kamu jadi bawel seperti dia.
3. Jangan sampai kamu memberinya pertanyaan, karena pasti jawabanya tidak akan sesingkat “iya” atau “tidak”
Kamu cuma tanya ke dia, “kemarin jadi datang?” Pertanyaanmu itu cuma tiga kata aja loh ya. Sedangkan jawaban dia bisa lebih dari tiga kalimat, malahan bisa aja sampai satu paragraf. Tapi, kalau kamu lagi butuh informasi, temanmu yang cerewet itu selalu punya kemungkinan untuk keceplosan saat bercerita. Hahaha…
4. Kalau dia masih terus membicarakan hal yang itu-itu aja, alihkan pembicaraan ke topik lain. Buat dia sedikit sadar kalau kamu punya hak berbicara
Salah satu hal yang menyebalkan lagi, saat dia menceritakan hal atau objek yang sama untuk kesekian kalinya. Kamu nggak boleh diam atau manut saja, jangan sungkan untuk memotong celotehnya dan alihkan pembicaraan ke topik lain.
Kamu: “Kayaknya kamu udah pernah deh ceritain ini… Btw, udah denger kabar pameran seni di mall X belum?”
Biar dia juga tahu, kalau kamu juga punya hak untuk berbicara. Bukan cuma selalu mendengarkannya.
5. Saat kamu sedang sibuk, dia justru berkomentar hal-hal yang menurut kamu kurang penting. Udah nggak perlu ditanggapi, biarkan dia capek berbicara sendiri.
Kamu lagi sibuk menyelesaikan tulisanmu, temanmu yang super cerewet tiba-tiba duduk di sebelah dan mulai berkomentar ini itu. Kalau kamu menanggapinya, sudah pasti dia bisa seperti api yang disiram bensin, makin menggebu-gebu dengan semua ucapanya. Padahal tulisanmu lebih butuh perhatian lebih, jadi memang lebih baik kamu acuhkan saja dia. Toh, nanti dia akan berhenti berbicara saat sudah capek dan ternyata nggak di respon. Atau kamu bisa bilang ke dia,
“Duh aku pusing, kerjaanku banyak banget!”
6. Selalu bawa orang lain selain kamu buat ketemu dia. Biar merekalah yang ngobrol, kamu diem sendiri
friends talking
Kalau ketemuan cuma berdua sama dia aja, udah pasti kamu akan akan bingung sendiri bagaimana menanggapinya. Daripada temanmu tersinggung karena kamu cuma bisa melongo dan bosan, mending kamu bawa orang lain yang bisa mengimbangi kebawelan dia. Biar lah kamu lebih sering diem, cukup mereka aja yang ngobrol. Sesekali kamu juga bisa ikutan ketawa, meski sebenarnya kurang paham sama apa yang mereka bicarakan.
7. Kamu tahu akan berpapasan dengan dia. Pastikan headset sudah harus terpasang di telingamu, demi mencari aman dari celotehnya.
Wah, kamu yakin kalau ke perpustakaan lewat lorong itu, pasti ketemu dia. Daripada kamu urusanmu untuk ke perpus tertunda, lebih baik headset sudah terpasang manis di telinga. Jadi, kalau tiba-tiba dia menyapa dan mengajakmu ngobrol, kamu cukup tersenyum dan segera ambil langkah cepat. Nggak apa-apa lah sekali-kali menghindar untuk cari aman.
8. Sesekali memuji nggak ada salahnya. Mungkin aja pujian bisa membuatnya berhenti berbicara barang sejenak
Sebal sih, tapi coba jangan menanggapinya dengan rasa malas atau sikap kurang ramah. Asal kamu tahu, pujian itu punya kekuatan besar untuk bisa menghentikan celotehannya sejenak.
Temanmu: *Lagi asyik cerita acara konser musik*
Kamu:”Sar, kok lo keliahatan lebih segar ya. Cie, lebih kece gitu.”
Temanmu: “masa sih?” *lupa sama ceritanya, dan cuma senyum-senyum*
9.Kadang kamu capek meladeninya, ya sudah diam saja. Biarkan semua ucapannya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Keep calm ya….
Pada akhirnya, di saat kamu capek meladeni, tapi nggak enak harus menghindari. Kamu memang cukup diam dan menjadi pendengar yang baik. Biarkan ceritanya tentang ini itu bebas masuk dan keluar dari kupingmu. Toh, nanti kalau dia sudah merasa ceritanya cukup, akan berhenti dengan sendirinya. Keep calm ya gais….
Orang sabar itu rezekinya lebar. Hihihi….
Menghadapi temanmu yang cerewetnya minta ampun, memang kadang bikin pusing. Tapi, kalau kamu coba menerapkan tips di atas, siapa tahu kamu bisa lebih menikmatinya. Sabar ya!