Fakta menunjukkan bahwa orang rata-rata menghabiskan waktu duduk selama 19 jam perhari. Tak heran jika banyak orang yang mengeluh sakit pinggang, leher, maupun tengkuk. Gejala-gejala tersebut masih tergolong ringan dibanding efek lainnya dari terlalu banyak duduk, seperti kolesterol dan stroke!
Oleh karenanya, kita perlu menyiasati bagaimana caranya agar kita tak banyak menghabiskan waktu duduk di kursi. Sebelumnya Hipwee pernah membahas gerakan-gerakan olahraga ringan yang bisa mengurangi dampak buruk karena duduk terlalu lama.
1. Jangan remehkan pegal-pegal di punggung, pinggang, maupun lehermu. Itu bisa saja berarti kamu sudah duduk terlalu lama
Ketika kita bergerak dan berjalan, maka ada sendi dalam tulang belakang kita akan melebar dan mengkerut speerti spon dan menyerap nutrisi-nutrisi yang dialirkan melalui darah. Namun ketika duduk, sendi tersebut akan tergencet dan tidak merata.
Oleh karenanya kolagen mengeras di sekitar tendon dan ligamen. Hal inilah yang menyebabkan leher dan tulang belakang kita terasa sakit. Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu lama, bukan tidak mungkin jika di kemudian hari bentuk tulang belakang kita menjadi buruk.
2. Duduk terlalu lama bahkan lebih bahaya dari merokok!
Karena itulah banyak yang mengatakan bahwa sitting is the new smoking, alias duduk itu samasaja—bahkan lebih berbahaya dari merokok. Fakta ini ditunjukkan karena adanya sirkulasi darah yang tidak merata, pankreas yang memproduksi insulin berlebih karena insulin tersebut tak terpakai, dan bahaya-bahaya lainnya pada tubuh.
Bahkan penelitian juga menunjukkan terlalu banyak duduk akan mengakibatkan otak kita menjadi kurang tajam karena jarang sekali bergerak, sehingga otak kekurangan asupan darah serta oksigen. Apalagi jika kamu hobi bekerja lama sambil duduk, dan merokok? Pasti efek negatifnya juga bakal dobel.
3. Terlalu banyak duduk juga memungkinkanmu memiliki berat badan berlebih
Penelitian ini dikarenakan ketika kita duduk, metabolisme kita terhambat sehingga tak ada kalori yang bisa dibakar. Selain itu, terlalu sering duduk juga akan menimbulkan penumpukan gula di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan resiko diabetes, penyakit jantung, hingga penyumbatan darah yang jika berlangsung lama dapat menimbulkan stroke!
Oleh karenanya, tak ada salahnya jika kamu mencoba trend yang sedang marak dilakukan oleh para pekerja kantoran di Amerika, yaitu : bekerja sambil berdiri. Kali ini Hipwee ingin menjunjukkan beberapa alasan mengapa kamu ‘perlu’ mengganti kursimu menjadi standing desk.
4. Bekerja sambil berdiri memang capek pada awalnya. Namun dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan tubuh
Mungkin banyak dari kalian yang di siang hari kamu merasa kelelahan dan akhirnya mengantuk sehingga tak bisa berpikir jernih. Ini adalah salah satu dampak dari kebanyakan duduk. Tubuh kita terlalu santai, sehingga jantung tak dapat memompa oksigen serta darah secara maksimal. Mereka lambat memompa pasokan energi ke seluruh tubuh.
Dengan bekerja sambil berdiri, maka jantung kita akan lebih maksimal bekerja, sehingga kita akan merasa semangat dan penuh energi di kemudian hari.
5. Bekerja sambil berdiri juga dapat mengurangi berat badan lho!
Hal ini terjadi karena ketika kita berdiri, jantung akan bekerja secara optimal, sehingga dapat membantu memperlancar aliran darah. Karena hal inilah akan banyak kalori dan lemak yang dibakar. Sebuah studi yang dilakukan oleh seorang peneliti di American Cancer Society menunjukkan bahwa orang yang sering duduk terlalu lama dapat berisiko terserang berbagai macam penyakit dan – katanya – memiliki angka harapan hidup yang lebih pendek.
Namun kamu tak perlu khawatir akan hal ini, karena studi yang dilakukan oleh U.S. Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa orang yang mampu mengurangi porsi duduknya ketika bekerja akan dapat mengurangi nyeri di punggung bagian atas sekaligus meningkatkan semangat bekerja.