Banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus kamu jalani sering buat kamu kewalahan. Memang kamu nggak pernah tenggelam mengeluhkan semua kerjaan. Tapi, rasa khawatir nggak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu juga nggak bisa kamu pungkiri.
Biar kamu nggak terus khawatir dan merasa kewalahan dengan semua kerjaanmu. Ada baiknya, kamu lakukan nih beberapa tips yang supaya kamu yang super sibuk tetap bisa menuntaskan semua kerjaan tepat waktu.
1. Membuat jadwal sebelum tidur itu penting. Supaya ada target apa yang harus kamu lakukan dari pagi hingga petang
Badanmu yang sudah seharian dipakai bekerja memang terasa letih sekali. Tapi, menyempatkan diri sebentar saja untuk membuat jadwal atau to-do-list untuk esok hari bukan hal sulit. Menyusunnya nggak akan memakan waktumu hingga satu jam. Cukup tulis poin-poin yang harus kamu lakukan dari pagi hingga petang. Semata-mata agar jalannya kesibukanmu lebih matang.
2. Biasakan bangun satu jam lebih pagi, dan gunakan waktu itu untuk brainstorming. Kamu bisa membaca berita, artikel, atau sekedar mendengarkan lagu sambil mengecek to-do-listmu
Masih ingat ‘kan petuah yang menyuruhmu untuk bangun lebih pagi. Kalau biasanya kamu bangun jam 6, kenapa mulai dari sekarang nggak bangun jam 5 pagi aja? Bangun satu jam lebih pagi dari jadwal biasanya, membuat kamu punya kesempatan melakukan brain stroming sebelum memulai hari. Nggak usah mikir yang ribet-rebet, cukup baca aja berita atau artikel sambil mendengarkan musik sambil membaca to-do-list yang kamu buat semalam.
Siapa tahu juga ada berita penting pagi ini seputar lalu lintas kota. Kalau-kalau ada demo atau kereta anjlok, kamu jadi bisa berangkat lebih awal.
3. Biar catatanmu nggak kecampur aduk, kamu perlu punya buku khusus buat work matter dan buku khusus buat to-do-list personal
Kerapian catatan buat kamu yang super sibuk penting sekali. Kamu pasti nggak mau kan dibuat bingung dengan susunan catatan yang kecampur aduk? Yuk, pisahkan buku catatan antara work matter dengan to-do list personal-mu. Buat catatanmu serapi senyaman mungkin, kerapihan catatan juga bisa jadi tolok ukur kerapian cara kamu menyelesaikan pekerjaan.
4. Selain merapikan catatan, kotak masuk emailmu juga perlu diperhatikan. Filter otomatis semua email yang mengandung kata “unsubscribe” ke folder spam
Karena biasanya, email yang mengandung kata “unsubscribe” itu newsletter atau promosi nggak penting. Ada baiknya, kotak masuk surelmu mulai kamu rapikan. Jangan sampai email dari klien-klienmu atau teman sekantor yang berkaitan sama pekerjaan sulit dicari, karena tertumpuk email-email nggak penting lainnya.
5. Jangan panik meski pekerjaan menumpuk, kamu harus tetap tenang agar pikiranmu tetap maksimal menyelesaikannya
Kepanikan yang terjadi saat kamu dikejar dedline justru menjadi pengaruh buruk untuk pikiranmu. Pikiranmu jadi terdistraksi rasa khawatir nggak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas atau maksimal. Hei, tarik napas dalam-dalam, dan tenangkan pikiran. Percaya deh, kamu punya kemampuan untuk menyelesaikan dengan maksimal.
6. Supaya pekerjaanmu nggak sering molor selesainya, jaga fokusmu juga. Jangan biarkan hal-hal kecil seperti pesan masuk atau obrolan teman membuatmu tergoda untuk meninggalkan kerjaan sejenak
Suara notifikasi ponselmu berbunyi untuk kesekian kalinya. Belum lagi teman kantormu yang obrolannya sampai ditelingamu.
Rasanya kamu tergoda untuk melirik ke ponsel atau temanmu, sekedar nimbrung barang beberapa menit. Duh, pantas aja kerjaanmu sering sekali molor selesainya. Fokus pikiranmu aja terbagi-bagi dengan hal-hal di sekelilingmu. Sesekali memperhatikan sekeliling boleh, tapi jangan terlalu sering juga ya. Ingat deadline kerjaan!
7. Jangan hobi meeting. Kalau kamu memimpin rapatnya, pastikan meeting itu gak lebih dari 30 menit.
Sebenarnya meeting bukan hobi juga sih, tapi salah satu tanggung jawab pekerjaan. Mau nggak mau ya harus dilakukan. Tapi, perlu diingat juga, kalau kamu sendiri yang memimpinnya, pastikan meetingmu nggak boleh lebih dari 30 menit. Dan, meeting yang kamu lakukan juga harus yang penting sekali, seperti kalau ada tugas dari klien yang nggak bisa diselesaikan via email atau obrolan kasual saja.