Generasi milenial memiliki kecenderungan gaya hidup yang santai dengan prinsip YOLO “You only live once”. Prinsip tersebut membagi generasi milenial menjadi dua ekstrim. Ekstrim pertama yaitu mereka yang berpikiran karena hidup hanya sekali maka perlu dinikmati.
Mereka memilih menghabiskan waktu untuk melakukan hobby mereka. Mereka terjebak dalam hedonisme yang selama ini mereka anut. Hidup harus menyenangkan, apapun akan dilakukan demi mencapai kesenangan itu.
Ekstrim kedua yaitu mereka yang berpikiran bahwa hidup hanya sekali sehingga perlu diisi dengan maksimal dengan hal-hal yang penting. Kelompok ini menghabiskan masa muda dengan mempelajari dan mencoba hal-hal baru demi peningkatan kualitas kehidupan, ada yang mulai belajar membuka usaha atau melatih diri dengan keterampilan-keterampilan baru.
Berkaitan dengan masalah finansial, kedua ekstrim ini terkadang melakukan beberapa kesalahan umum dalam menyikapi keuangan mereka. Berikut beberapa daftar kesalahan yang sering dilakukan:
Boros
Kesalahan ini juga banyak dilakukan oleh ekstrim pertama. Paham menikmati hidup membuat mereka sangat mudah untuk mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk memuaskan hati mereka. Setiap membelanjakan uang akan mendatangkan kesenangan tersendiri bagi mereka.
Tidak merencanakan keuangan
Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh ekstrim pertama. Mereka cenderung tidak memiliki perencanaan keuangan. Setiap uang yang dihasilkan dipergunakan tanpa pertimbangan yang matang. Mereka tidak membuat perencanaan keuangan karena berpikiran bahwa hidup harus dinikmati, buat apa bersusah-susah memikirkan perencanaan keuangan.
Berbelanja dengan sistem kredit
Kesalahan ini juga cenderung dilakukan oleh ekstrim pertama. Mereka membeli barang dengan sistem kredit karena tergoda harga murah yang ditawarkan, metode cicilan membuat barang terkesan murah. Mereka lupa bahwa akumulasi dari kredit tersebut sesungguhnya sangat besar.
Membuat keputusan berdasarkan emosi
Kesalahan ini bisa dilakukan oleh ekstrim mana saja, karena dipengaruhi oleh kepribadian orang tersebut. Namun hal ini bisa sangat berpengaruh bagi ekstrim kedua. Emosi yang buruk bisa membawa ekstrim kedua kepada pengambilan keputusan yang salah dalam menyikapi keuangan. Bagi ekstrim pertama emosi yang baik atau buruk tidak terlalu berpengaruh, ketika senang bisa berbelanja banyak, ketika sedih pun juga demikian.
Menunda menabung untuk masa tua
Kesalahan ini juga masih dilakukan oleh ekstrim yang pertama. Bagi mereka urusan masa tua adalah urusan kedua, yang terpenting adalah menikmati hidup. Ekstrim kedua sangat mempersiapkan masa tua mereka dengan mulai membangun aset dari masa muda melalui banyak cara, seperti memulai bisnis ataupun berinvestasi. Namun terkadang, ada yang berbisnis tanpa memikirkan investasi yang aman untuk masa tua. Pebisnis pemula terkadang terjebak dalam pemikiran bahwa bisnis yang digeluti sudah stabil dengan resiko yang minim bahkan tanpa resiko sehingga lupa menabung untuk masa tua.
Terlalu berfokus pada uang
Ekstrim kedua memiliki kecenderungan yang besar melakukan kesalahan ini. Memberikan perhatian yang berlebih kepada usaha menghasilkan uang dan menyimpan uang dapat membelokkan perspektif kita tentang apa yang penting dalam kehidupan kita. Uang bukanlah hal pertama yang menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Kesehatan, hubungan dengan keluarga dan teman, dan kehidupan spiritual hendaknya menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan kita.
Permasalahan keuangan dalam kehidupan kita dapat diperbaiki melalui perubahan sikap hati kita dalam menyikapi uang itu.