Kenapa kamu harus travelling? Padahal nggak ada jaminan kamu
bakal dapet hadiah di setiap perjalanan kamu. Kamu juga nggak bisa mewariskan
apapun ke anak-cucu selain cerita pengalaman kamu.
Seringkali, seseorang hanya melakukan traveling untuk
melarikan diri dari rutinitas-rutinitas yang dia buat sendiri. Padahal,
traveling bisa berguna untuk mengembangkan pribadi dan hidup kita. Traveling,
seharusnya, adalah hal yang akan mendekatkan kita dengan “rumah”, bukannya
malah menjauhkan.
Ryan Holiday seorang penulis buku bestseller yang juga
menjabat sebagai Direktur Pemasaran American Apparel punya pandangan travelling
yang sama sekali berbeda dengan semua orang.
Hindari bawa barang banyak! Buat apa bawa barang berlebih?
Bawa yang penting aja! Hindari menghabiskan ruang di tasmu untuk mengepak
barang-barang yang kamu mungkin butuhkan tapi sebenarnya bisa kamu dapatkan di
tempat tujuan. Ingat bahwa membawa barang gak berguna itu menghabiskan uang,
tenaga, waktu, dan kesabaran.
Alih-alih mengunjungi banyak tempat sekaligus, lebih baik
pilih 1-2 saja. Fokus ke destinasi yang benar-benar kamu mau, dan habiskan
waktumu di sana.
Kamu akan lebih menikmati pengalaman traveling-mu jika kamu
fokus dan santai, daripada kamu terburu-buru berpindah dari satu tempat ke
tempat lain hanya untuk "kejar setoran".
Stop mengambil terlalu banyak foto. Buat apa foto
banyak-banyak? Kenang-kenangan? Kalau memang begitu, lihat tempatnya dengan
mata — maka kamu akan selalu mengingatnya. Nikmati saat-saat kamu mengunjungi
tempat tersebut dengan rekam inderamu, daripada sekadar menatapnya dari layar
ponselmu.
Buat jadwal yang pas untuk dirimu. Kamu gak bisa menikmati pengalamanmu
traveling sepenuhnya jika kamu kacau, lelah, dan tidak efisien. Temukan waktu
yang pas untuk menjelajahi kota tempatmu berada di sela-sela waktu kerjamu.
Ketika kamu traveling ke tempat yang baru, hal pertama yang
harus kamu lakukan untuk sampai ke hotel adalah mengganti pakaianmu dengan
pakaian olahraga dan lari. Kamu akan menemukan pemandangan, memahami tata ruang
kota tersebut dan kamu gak perlu menghabiskan waktu di gym hotel.
Traveling gak seharusnya diperlakukan sebagai sarana
pelarian. Mulai sekarang, ingatlah bahwa traveling adalah bagian hidup yang
“biasa” — yang tidak lebih baik, ataupun lebih buruk, dari momen-momen hidup
yang lainnya.