Tiga bulan setelah kalian berkencan, semua mulai berubah.
Kamu mulai nyaman bersama dia. Rasa canggung setiap kalian bertemu perlahan
berkurang. Kalian menyadari, hubungan yang sebenarnya baru akan dimulai saat
ini. Masa bulan madu sudah berakhir.
Tidak lagi perlu bermanis-manis di hadapannya. Kamu sudah
bisa lepas tertawa atau bahkan kentut di depan pasanganmu. Toh sekarang dia
sudah jadi pacarmu.
Kamu sudah tahu apa yang biasa dia lakukan sepanjang hari.
Hal ini membuat kalian tenang, karena kalian tidak perlu khawatir walau sedang
tidak bertemu.
Jika dia tidak bisa menjemputmu, kamu tidak keberatan
menemuinya di tempat kalian janjian. Dulu, kalian masih terikat pada aturan
jemput-menjemput. Setelah tiga bulan berlalu, kalian sudah lebih santai
menghadapi janji kencan. Kalau salah satu berhalangan menjemput, kalian tidak
keberatan langsung bertemu di tempat kencan.
Kalian tidak lagi berkirim pesan setiap menit. Bukannya
kehabisan bahan pembicaraan, tapi kamu sudah hapal apa yang sedang dia lakukan
Kamu dan dia mulai punya rutinitas kapan harus saling
berkirim kabar. Kalian sudah mulai memiliki pola kapan harus saling berkirim
kabar. Kamu biasa mengiriminya pesan selamat makan siang, dia rutin memberi
ucapan selamat malam.
Tanpa repot harus membelikan dia kado mewah, kamu sudah tahu
bagaimana ia ingin dimanjakan. Cukup dengan sentuhan ringan di bahunya atau
membuatkannya masakan sederhana.
Kamu dan dia bisa bicara soal apa saja. Mulai dari
membicarakan berita politik yang sedang hangat, main tebak-tebakan bodoh,
sampai membuat rencana soal apa yang akan kalian lakukan di masa depan.