Kalian pernah bertanya gak sih, mana yang lebih pintar? Wanita atau pria? Pertanyaan ini cukup bias karena memiliki jawaban yang berbeda-beda. Banyak orang yang bilang lebih pintar wanita, namun tidak sedikit pula yang bilang pria lebih pintar. Akan tetapi di dalam argumen-argumen tersebut, terdapat banyak sekali lubang yang harus dipertanyakan karena tidak adanya data yang menyokong pendapat mereka.
Oleh karena itu, demi menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli mengenai masalah isu perbedaan seksualitas. Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa hal menarik jika membaca 8 data hasil riset kedua seksualitas itu sebagai berikut!
1. Besarnya otak tidak mempengaruhi kepintaran
pexels.com/@davidcassolato
Menurut penelitian otak pria lebih besar daripada wanita, kurang lebih sebesar delapan hingga 13 persen dibandingkan otak wanita. Hanya saja hal itu berhubungan dengan ukuran tubuh pula.
Otak wanita lebih besar kerutannya sehingga memiliki area luar yang lebih besar. Lagipula memiliki otak lebih besar tidak menandakan lebih pintar. Paus, gajah dan lumba-lumba memiliki otak yang lebih besar daripada manusia tetapi kemampuan kognitif mereka lebih rendah daripada kita.
2. Tidak ada perbedaan yang mendalam akan kemampuan otak
pexels.com/@vera-arsic-304265
Pria juga lebih banyak memiliki hubungan di tiap hemisphere, sedangkan wanita hubungan otaknya lebih terkoneksi antar hemisphere. Akan tetapi berdasarkan MRI terhadap 1.400 otak, struktur otak wanita dan pria sangatlah serupa sehingga tidak bisa menandakan apakah kepintaran dapat dibedakan melalui seksualitas.
Studi tersebut juga mengevaluasi tentang kebiasaan yang berdasarkan stereotype seksualitas. Sebagai contoh anak laki-laki lebih menyukai game, sedangkan anak wanita lebih menyukai buku memo untuk menulis dan menggambar. Hasilnya hanya 0,1 persen subjek yang menunjukkan adanya perbedaan kebiasaan seksualitas tersebut.
3. Pria condong ke visual, wanita condong ke verbal
pexels.com/@xespri
Tes pada kepintaran juga menunjukkan hal yang sama, yaitu wanita dan pria sama-sama setara. Tetapi pada tes tersebut ditemukan jika wanita lebih kuat untuk permasalahan verbal, sedangkan pria lebih cenderung kuat untuk kemampuan visual dan spasial.
4. Bukan faktor biologis yang mempengaruhi, melainkan budaya
pexels.com/@belart84
Dalam kemampuan akademik yang meliputi bahasa, matematika dan ilmu pengetahuan alam, 70 persen negara di dunia menunjukkan wanita lebih memiliki nilai yang lebih baik, seperti di Islandia. Namun untuk di Amerika tes SAT menunjukkan jika pria memiliki 33 poin lebih tinggi di bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam. Hal ini menunjukkan budaya dan lingkunganlah yang mempengaruhi prestasi mereka, bukan permasalahan biologis.
5. Stereotipe mampu menurunkan prestasi
pexels.com/@pixabay
Riset menemukan fakta bahwa stereotype cukup berpengaruh terhadap prestasi para wanita. Saat dikatakan bahwa tes matematika memiliki pengaruh dengan seksualitas, para wanita secara signifikan memiliki kinerja yang lebih buruk ketimbang pria.
Sedangkan subjek yang tidak diinfokan akan adanya pengaruh dari gender, melakukan kinerja yang setara dengan pria. Fenomena ini dinamakan ancaman stereotype (stereotype threat).
6. Stereotipe yang sudah dirasakan sejak dini, yang lebih banyak oleh wanita
pexels.com/@pixabay
Wanita-wanita mulai menanggapi kebiasan stereotipe gender ini kurang lebih sejak umur enam tahun. Saat ditanya siapakah orang yang benar-benar pintar, anak-anak umur lima tahun akan menjawab sesuai dengan seksualitas mereka masing-masing. Namun pada umur enam tahun, anak-anak tersebut yang berada di Amerika akan menjawab prialah yang lebih pintar.
Inferioritas akibat stereotipe seksualitas juga tampak dari contoh partisipasi mengikuti permainan. Saat diajak untuk berpatisipasi terhadap permainan untuk orang pintar, anak-anak wanita umur enam tahun enggan mengikutinya ketimbang saat mereka berumur lima tahun.
7. Dunia karir masih belum sepenuhnya mengakui kemampuan wanita
pexels.com/@energepic-com-27411
Studi lebih lanjut juga menunjukkan bahwa pria dianggap lebih berkompetensi ketimbang wanita. Di dalam lamaran kerja terhadap posisi manajer lab di sebuah universitas, hasil studi menunjukkan bahwa pihak universitas lebih memilih nama-nama yang merujuk ke pria ketimbang wanita dengan alasan lebih berkompetensi dan berhak mendapatkan pelatihan.
Perbedaan itu juga terbukti lewat upah kerja di mana pria rata-rata memiliki upah kerja yang lebih tinggi. Tidak percaya? Cek saja artikel IDN yang lain yang membahas aktor dengan aktris dengan upah bayaran tertinggi. Bandingkan saja seberapa jauh perbedaannya.
8. Kesetaraan gender semakin tampak dari jaman ke jaman
unsplash.com/@larm
Hasil dari riset para ilmuwan menunjukkan kesetaraan gender semakin tampak dari jaman ke jaman dengan semakin tingginya pendidikan yang mampu diraih. Sebagai contoh adalah hadirnya para tokoh wanita yang berkontribusi menyumbangkan karya di dalam ranah ilmu pengetahuan. Sebagai contoh adalah Rosalind Franklin, Katherine Johnson, dan Maryam Mirzakhani.
sumber:https://www.idntimes.com/science/experiment/abraham-herdyanto/lebih-pintar-pria-atau-wanita-dan-8-hasil-riset-tentangnya/full
